 |
Pentingnya keseimbangan mendidik permainan pada anak. foto . akhmadf21
"Dunia anak sampai kapanpun tidak akan pernah terlepas dari yang namanya bermain, adalah aktivitas yang disukai dan disenangi oleh anak itu sendiri, namun para orang tua harus memahami kapan waktunya anak bermain, belajar dan beristirahat, sehingga terjadi balance dalam aktivitas keseharian anak itu sendiri"
Di era melajunya tekhnologi zaman now, tidak bisa kita pungkiri anak terlahir ditengah era yang berbeda dari waktu ke waktu, begitu pula dengan lingkungan sekitarnya yang cukup mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri.
Tentu saja orang tua memiliki peran ganda dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing anaknya untuk terus menggali potensi yang dimiliki anak itu sendiri.
Era saat ini khususnya dalam dunia pendidikan, sudah diterapkannya kurikulum merdeka, sebagai pembaruan dan keberlanjutan dari kurikulum K 13.
Kurikulum merdeka pada hakekatnya menitik beratkan pada proses belajar mengajar dengan jiwa yang merdeka, artinya subjek maupun objek harus sama-sama memiliki kemerdekaan, supaya terjalin pembelajaran yang efektif dan efisien.
Mendikbudristek Nadiem Makarim memberikan keleluasaan pada masing-masing lembaga pendidikan untuk menggunakan kurikulum, apakah suatu lembaga tersebut masih enjoy dengan K 13, atau bisa beralih langsung menggunakan kurikulum merdeka.
Sebagai sebuah catatan, bahwasanya pentingnya kemerdekaan bagi anak maupun guru menggunakan kurikulum apapun yang secara umum tetap menekankan pada perkembangan afektif, kognitif dan psikomotorik anak. |
Keseimbangan aktivitas anak dalam kehidupan sehari-hari
Selama pandemi covid 19 berlangsung, bahkan sampai saat ini masih kita rasakan dampaknya bagi perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Ada banyak perubahan yang signifikan pada aspek pendidkan, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, politik dan beragam perubahan lainnya.
Lebih khusus lagi perubahan juga sangat dirasakan dalam dunia pendidikan kita, dimana sejak tahun 2020 pembelajaran daring dengan menggunakan internet sudah hampir menjadi kebiasaan, walaupun cukup membantu, akan tetapi hal tersebut tidak se efektif pembelajaran tatap muka.
Kembali lagi pada dunia anak, bahwasanya di era yang serba tekhnologi ini, anak sudah sangat akrab dengan smarphone, sehingga efek dari smarphone, jika kontrol dan keseimbangan yang harus di terapkan orang tua pada anak, maka anak bisa menjadi kecanduan terhadap smarphone itu sendiri.
Dengan demikian perlu bagi orang tua untuk menjaga keseimbangan tersebut kapan waktunya bermain smarphone, bermain permainan tradisional maupun waktunya belajar.